Beberapa minggu yang lalu atau
lebih tepatnya saat liburan smester ganjil, saya berkesempatan untuk berliburan
ke Jogjakarta. Selama hampir 20 hari disana, saya mengujungi beberapa tempat
wisata yang menurut saya bagus dan wajib dikunjungi. Bersama adik dan sepupu,
saya memulai liburan dengan pertama kali mengunjungi candi Borobudur yang
terletak di Magelang.
|
saya ketika di Candi Borobudur |
Kami menyewa mobil seharga Rp 250.000,-/hari. Perjalanan kami
dari Jogja-Magelang hanya memakan waktu selama 2 jam. Sesampainya disana kami
membeli tiket masuk seharga Rp 30.000,-/orang. Para pedagang juga ramai
menawarkan topi atau sewa payung untuk disana, karena memang cuaca disana
sangat panas dan terik. Saya sempat bertanya harga dari topi tersebut, dan
pedangang- pedagang itu menjual topi seharga Rp 25.000 tetapi masih bisa
ditawar lagi. Sedangkan untuk sewa payung cukup dengan Rp 5.000,- seharian. Kami juga sempat mengunjungi museum borobudur
dan membeli tiket masuk seharga Rp 3.000,-/orang. Setelah puas mengunjungi
Borobudur, kami melanjutkan perjalanan ke daerah utara yaitu lebih tepatnya ke
Ketep. Ketep merupakan tempat seperti taman untuk bersantai keluarga yang letaknya
berada di dataran tinggi, sehingga dari sana kita bisa melihat keindahan
panorama gunung merapi. Untuk masuk ke Ketep, kita hanya membayar tiket seharga
Rp 5.000,-. Hari pun semakin sore, dan saatnya kami untuk kembali ke Jogja.
|
bersama adik, di Ketep |
Keesokan
harinya, kami berencana untuk kembali mengunjungi tempat- tempat rekreasi.
Pantai Indrayanti adalah tujuan pertama kami dihari ke dua ini. Dengan kembali
menggunakan jasa sewa mobil, kami melaju ke daerah selatan. Perjalanan kami
tempuh selama kurang lebih 2 jam. Menurut penduduk sekitar, pantai Indrayanti
merupakan “Balinya Jogja” maksudnya, pantai indrayanti sangat bagus dan bersih layaknya pantai di
Bali. Pasirnya putih dan air lautnya yang sangat jernih, menambah keindahan
dari pantai tersebut.
|
sepupu, adik dan saya di pantai Indrayanti |
Kami juga sempat
makan siang disana. Menu yang ditawarkan juga sangat beragam, kebanyakan
menyediakan paket berdua, atau berempat dan lain- lain. Kami memilih makanan
paket berempat yang berisi gurame bakar, sayur kangkung,sambal terasi, cumi
goreng tepung, nasi sebakul, dan 4 es kelapa muda. Harganya lumayan mahal
untung kantong mahasiswa seperti kami, yaitu Rp 350.000,-. Perjalanan kami
lanjutkan kembali, kali ini adalah pantai Baron menjadi pilihan. Suasana berbeda
kami rasakan disana. Menurut saya memang tidak seindah pantai Indrayanti. Akan tetapi
wisatawan banyak yang berkunjung kesana baik lokal maupun asing. Untuk masuk ke
pantai Indrayanti maupun pantai Baron kita tidak perlu membayar tiket masuk
alias gratis. Suasana pada saat sore hari sangat menyenangkan disana, ada beberapa wisatawan yang mandi, bermain bola volly, atau sekedar duduk rekreasi bersama keluarga di pinggiran pantai. Saya dan adik juga tidak mau kalah, kami bermain balon yang dijual oleh pedagang disana. Ada beberapa nelayan yang siap turun ke laut untuk mencari ikan. Dengan menggunakan kapal yang mesih tradisional para nelayan tersebut beramai- ramai mendorong perahu mereka ke tengah laut. Sungguh pemandangan yang sangat jarang sekali saya temukan di Jakarta. Menikmati suasana sore hari di pantai Baron, Wonosari, Jokjakarta.
|
Pantai Indrayanti |
|
Pantai Baron |
|
bersama adik, bermain balon di pantai Baron |
|
saya saat bermain balon di pantai Baron |