Jumat, 04 Januari 2013

Meriam Karbit


meriam karbit di sepanjang Sungai Kapuas
Meriam Karbit Pontianak, bagi para pembaca yang pernah berkunjung ke kota Pontianak pada saat bulan Ramadhan, pasti pernah melihat bahkan mendengar suara meriam- meriam raksasa di sepanjang pinggir sungai Kapuas. Yah, memang meriam- meriam karbit tersebut hanya ada saat momen tertentu seperti pada bulan Ramadhan ataupun saat ulang tahun kota Pontianak tersebut. Meriam karbit sendiri bukan meriam mesiu seperti gambar perang dengan VOC, pipa logam di atas gerobak/kereta. Yang ini meriam karbit, dibuat dari ruas-ruas bambu, batang kelapa. dan akhir-akhir ini langsung diambil dari batang pohon, diameternya bisa mencapai 60 cm. Proses pembuatannya sendiri biasanya dilakukan secara bergotong royong oleh masyarakat Pontianak yang tinggal di sepanjang sungai Kapuas. Untuk ukuran satu meriam dibutuhkan sekitar satu gelondong kayu yang sangat besar, jadi tidak heran jika suara yang dihasilkan dari meriam tersebut sangat mengelegar bahkan bisa menggetarkan sekitar. Cara memainkan meriam tergolong mudah yaitu, sebelum di sulut, meriam terlebih dahulu diisi dengan air dengan jumlah tertentu. Kemudian, didalamnya dimasukkan karbit. Setelah didiamkan beberapa saat saatnya anda menyulut meriam dengan api dan saya sarankan untuk menyiapkan mental karena memang bunyi dari meriam tersebut sangat besar sehingga membuat kaget baik dari pemain maupun warga sekitar yang menyaksikan.
warga bergotong royong dalam proses pembuatan meriam

Sebenarnya, tradisi festival meriam karbit tersebut memiliki latar belakang sejarahnya. Alkisah menurut sebagian para ahli sejarah, raja pertama Pontianak Syarif Abdurrahman Alkadrie ketika membuka lahan untuk bertempat tinggal di Pontianak sempat diganggu hantu-hantu. Kemudian Sultan memerintahan pasukannya mengusir hantu-hantu itu dengan meriam. Sejak saat itu tradisi menyalakan meriam selalu dilakukan pada setiap 3 hari sebelum lebaran dan 3 hari setelah lebaran. Pontianak sebenarnya adalah sebuah kota yang sangat banyak terdapat hantu kuntilanak. Karena pada dasarnya pontianak berasal dari kata "Bunting" dan "Anak" atau dalam bahasa Melayunya adalah Bunting Anak. 
Pada tahun 2007 meriam karbit Kalbar telah memecah rekor oleh Museum Rekor Indonesia dan terulang kembali di tahun 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar