Senin, 25 April 2011

Soreku di Kapuas

"Hey... sampan laju! 
Sampan laju dari hilir sampai ke hulu.
Sungai Kapuas, sunggoh panjang dari dolok membelah kote.
Hey tak disangke!
Tak disangke dolok utan menjadi kote,
Ramai pendudoknye, Pontianak name kotenye..
c# Sungai Kapuas punye cerite
     Bile kite minom aeknye
     Biarpun pegi jaoh kemane
     Sunggoh susah nak ngelupa'kannye.
Heey..KAPUAS...
Heey,,,KAPUAS...."

Sungai Kapuas tampak atas
Lagu Sungai Kapuas itu saat ini terngiang- ngiang di benakku saat ini. Yah, lagu yang selalu aku dengar dan aku nyanyikan saat masih berada di khatulistiwa beberapa tahun yang lalu. Lagu Sungai Kapus memang menceritakan tentang masa lalu Kota Pontianak yang dahulunya masih hutan belantara dan merupakan kota yang kecil, kini telah berubah menjadi sebuah kota berkembang dengan segala aspek pembangunannya. Selain itu lagu ini juga bercerita tentang keindahan Sungai Kapuas yang berada di Pontianak dan sekaligus  menjadi ciri khas dari Kota Pontianak. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang total 1.143 km. Di sepanjang pinggir Sungai Kapuas ini terdapat banyak sekali rumah- rumah penduduk yang menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat di sepanjang aliran sungai ini. Sebagai sarana transportasi yang murah, Sungai Kapuas dapat menghubungkan daerah satu ke daerah lain di wilayah Kalimantan Barat. Dan selain itu juga merupakan sumber mata pencaharian untuk menambah penghasilan keluarga dengan menjadi penangkap ikan.

sampan
Pada saat sore hari, suasana di sepanjang sungai ini amatlah sangat menyegarkan, karena teduh dengan hembusan angin sepoi- sepoi serta ditambah dengan indahnya jembatan Tol Kapuas yang menghubungkan antara dua daerah. Memang, Sungai Kapuas terletak di tengah dan membelah kota Pontianak. Aku bisa merasakan tenang dan nyaman ketika berada disana. Pemandangan kapal- kapal kecil yang berlalu lalang ataupun sampan (perahu) yang menjadi sarana transportasi penyebrangan di Sungai Kapuas menjadi daya tarik tersendiri di sungai ini. Selain itu aku juga bisa melihat sekelompok orang bermain layangan disepanjang gertak atau jembatan sungai ini, dari anak kecil hingga dewasa turut bersatu padu meramaikan suasana dan menambah warna- warni keindahan langit sore itu. Ada juga masyarakat yang sedang mandi, mencuci, dan ada juga yang menebar jala di sungai. Sedangkan bocah- bocah kecil dengan asik dan ceria bermain lompat- lompatan di air. Ada yang memancing dan ada juga yang sedang duduk- duduk bersantai sekedar melepas lelah disana. Sungguh suasana yang sangat aku rindukan saat ini dan hanya aku dapatkan di bumi khatulistiwaku tercinta. Pontianak, aku sangat sangat merindukanmu.
Taman Alun- Alun Kapuas

Tol Kapuas 1

sampan- sarana transportasi yang murah

anak kecil asik bermain di sungai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar