Jumat, 01 April 2011

KEBIJAKAN FISKAL


Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat pertolongannyalah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kebijakan Fiskal ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui tentang kebijakan fiskal dan juga dapat memahami kebijakan- kebijakan apa saja yang ada di negara ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca  dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Depok, April 2011

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak mengikutsertakan peranan pemerintah dalam sistem perekonomiannya. Tidak juga di negara yang menganut sistem kapitalis yang menghendaki lebih dominannya pihak swasta dalam mengelola perekonomiannya. Karena tidak ada satupun negara kapitalis di dunia ini yang menganut sistem kapitalis murni.
Menurut Adam Smith, ahli ekonomi kapitalis, mengemukakan teorinya bahwa dalam perekonomian segala sesuatunya akan berjalan sendiri- sendiri menyelesaikan diri menuju ke keadaan keseimbangan menurut mekanisme pasar. Tarik- menarik kekuatan dalam sistem perekonomian itulah dikendalikan oleh “the invisible hand”, sehingga dengan demikian tidak memerlukan begitu banyak campur tangan pemerintah.
Dalam masa sekarang ini, banyaknya perkembangan dan kemajuan akibat semakin majunya teknologi dan banyaknya penemuan- penemuan baru serta semakin terbukanya perekonomian antar negara, menyebabkan begitu banyak kepentingan yang saling terkait dan berbenturan. Hal ini menyebabkan peran pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur jalannya sistem perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang perekonomian itu dapat ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam sistem perekonomian modern, peranan pemerintah dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu :
1.                   Peranan Alokasi
2.                   Peranan Distribusi
3.                   Peranan Stabilisasi
Dalam mencapai tujuan- tujuan ekonomi makro, pemerintah telah menyiapkan beberapa piranti kebijaksanaan yang akan dilaksanakan. Salah satu diantaranya adalah kebijaksanaan fiskal yang merupakan kebijaksanaan yang banyak berhubungan dengan APBN.

B. Tujuan 
  1.  Mengetahui secara lebih mendalam tentang kebijaksanaan fiskal, definisi, tujuan, serta instrumen yang dipakai oleh pemerintah.
  2.  Mengetahui bagaimana cara bekerjanya kebijaksanaan fiskal dalam mempengaruhi perekonomian secara makro.
C. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul dari makalah ini yaitu Kebijakan Fiskal, maka masalah yang dapat diidentifikasi antara lain:
  1. Instrumen apa sajakah yang telah dipakai pemerintah dari kebijkan fiskal.
  2. Bagaimana cara bekerjanya kebijaksanaan fiskal dalam mempengaruhi perekonomian makro.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan tujuan makalah tersebut, perumusan masalah dapat dibahas berdasarkan berikut:
  1. Bagaimana deskripsi instrumen yang telah dipakai pemerintah dari kebijakan fiskal.
  2. Bagaimana deskripsi cara bekerjanya kebijaksanaan fiskal dalam mempengaruhi perekonomian makro.
BAB II
PEMBAHASAN

Kebijaksanaan fiskal adalah untuk merencanakan perpajakan dan pengeluaran pemerintah agar dapat membantu pemerintah mengurangi atau menambah lingkaran bisnis dan memberikan kontribusi ke arah pencapaian pertumbuhan, perekonomian kesempatan kerja penuh, bebas dari bahaya inflasi yang tinggi. Singkatnya, kebijaksanaan fiskal adalah tindakan pemerintah atas pajak dan pengeluaran pemerintah, dalam kerjasamanya dengan kebijaksanaan moneter, mempunyai tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan kesempatan kerja penuh dan stabilitas harga- harga.

Macam- macam kebijakan fiskal antara lain:
  1. Kebijakan Fiskal Otomatis 
Kebijaksanaan fiskal otomatis terutama meliputi perubahan otomatis dalam penerimaan pajak. Dalam sistem pajak yang bebas, akan tergantung kepada pajak perseorangan yang progesif dan pendapatan perusahaan. Pajak progesif berguna dalam stabilitas, sebab segera setelah mengalami kegagalan dalam pendapatan, maka jika pemerintah tidak membuat perubahan dalam tingkat pajaknya, maka akan mengalami peningkatan penurunan pajak bagi pemerintah. Jika produksi (output) berkurang, penerimaan pajak akan menurun secara otomatis dan dengan cara demikian akan membantu mempertahankan pendapatan perseorangan dan pengeluaran, output mungkin tidak akan menurun sebanyak itu, tapi sebaliknya akan meningkat. Selain perubahan otomatis dalam penerimaan pajak, asuransi pengangguran, kesejahteraan, dan transfer payment lainnya juga merupakan kebikaksanaan fiskal otomatis utama. Asuransi pengangguran adalah salah satu bentuk transfer payment. Asuransi pengangguran ini memompa dan ke dalam atau keluar dari perekonomian dalam lingkaran/siklus yang berlawanan, menstabilkan jalan.
Kebijaksanaan otomatis cendrung untuk pajak- pajak yang merupakan bagian dari beberapa dana ekstra dari GNP, artinya bahwa ukuran dari "multiplier" dipotong. Kebijaksanaan otomatis dilaksanakan untuk mengurangi sebagian dari banyaknya fluktuasi dalam perekonomian, tetapi ia tidak dapat menyempurnakan 100 persen dari penyimpangan yang ada.
2.  Kebijakan Fiskal Bebas
Kebijaksanaan fiskal bebas meliputi pembuatan kebijaksanaan tentang:
  • Pekerjaan umum dan program pengeluaran pemerintah lainnya.
  • Proyek padat karya.
  • Tingkat pajak.
  • Pekerjaan umum. Beberapa investasi dari pekerjaan umum misalnya : listrik pedesaan, proyek air minum seperti waduk gajah mungkur, sungai tuntang, sungai serayu, dan lain- lain.
  • Proyek padat karya. titik ekstrim lain dari sistem kapital-intensif, putaran panjang dari proyek pekerjaan pemerintah yang baru- baru ini dari alat kebijaksanaan stabilisasi adalah proyek padat karya . Contoh dari proyek padat karya misalnya, pembuatan jembatan, jalan, dan lain- lain.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan Kebijakan Fiskal, maka dapat disimpulkan :
  1. Kebijakan fiskal sangat dibutuhkan untuk merencanakan perpajakan dan pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membantu pemerintah mengurangi atau menambah lingkaran bisnis dan memberikan kontribusi ke arah pencapaian pertumbuhan, perekonomian kesempatan kerja penuh, bebas dari bahaya inflasi yang tinggi. 
  2. Kebijakan Fiskal terdapat beberapa macam, yaitu kebijakan fiskal otomatis dan kebijakan fiskal bebas.
B. DAFTAR PUSTAKA
  • BUKU KEBIJAKSANAAN FISKAL DAN MONETER



Tidak ada komentar:

Posting Komentar