Kamis, 26 Mei 2011

Perkembangan Perekonomian Masa Depan

Suatu perencanaan ekonomi yang baik memerlukan dukungan sistem informasi ekonomi yang baik pula. Sistem informasi ekonomi tersebut didukung oleh data dan pengetahuan tentang pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Pengolahan data tersebut dapat menjadi informasi atau bahkan data mentah berikutnya yang dapat diolah kembali menjadi informasi lain berupa indikator-indikator atau parameter-parameter yang dibutuhkan. Perencanaan ekonomi sangat membutuhkan alat analisis untuk mengolah data menjadi indikator dan informasi.

Indikator Makroekonomi Indonesia

Indikator makroekonomi (biasanya hanya disebut "indikator ekonomi") sangat banyak yang dapat dipelajari. Tulisan di bawah ini menjelaskan sebagian kecil dari Indikator Ekonomimakro Indonesia. Biasanya pemerintah menggunakan indikator ekonomi utama yaitu PDB (Pendapatan Domestik Bruto), Indeks Harga, Tabungan Nasional, APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), dan Inflasi Harga.

Beberapa jenis Indikator Ekonomi yang dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan ekonomi dan memprediksi perkembangan ekonomi di masa datang :
  1. Perubahan Struktur Usaha
    • Struktur Produksi
      • Rasio NTB sektor pertanian terhadap PDB
      • Rasio NTB sektor non-pertanian terhadap PDB
    • Struktur Industri Manufaktur
      • Rasio NTB sektor industri ringan terhadap NTB sektor industri
      • Rasio NTB sektor industri berat terhadap NTB sektor industri
  2. Pertumbuhan Ekonomi (Tingkat Pertumbuhan Produk Domestik Bruto / PDB)
  3. Hubungan Investasi (ICOR = Incremental Capital Output Ratio)
  4. Inflasi
    • Indeks Harga Konsumen
    • Indek Harga Perdagangan Besar
    • Deflator PDB
  5. Indikator-indikator Sektor Pemerintah
    • Rasio Penerimaan Pemerintah terhadap PDB
    • Rasio Pajak terhadap Basis Pajak
    • Rasio Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung
    • Proporsi Pengeluaran terhadap terhadap PDB
    • Perbandingan Pengeluaran Rutin dan Pembangunan (Belanja Langsung dan Tidak Langsung)
    • Komposisi Pengeluaran Rutin (Belanja Langsung)
  6. Indikator-indikator Demografi dan Ketenagakerjaan
    • Demografi
      • Tingkat Kelahiran
      • Tingkat Kematian
      • Urbanisasi
    • Ketenagakerjaan
      • Menurut Lapangan Usaha
      • Menurut Jenis Pekerjaan
      • Menurut Status Pekerjaan
    • Indikator Lainnya
      • Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
      • Tingkat Pengangguran Terbuka
      • Tingkat Pengangguran Tersembunyi
  7. Distribusi Pendapatan
    • Distribusi Pendapatan Menurut Bang Dunia
    • Distribusi Pendapatan Berdasarkan Koefisien Gini
  8. Kesehatan
    • Pengeluaran Pemerintah untuk Sub-Sektor Kesehatan
    • Sarana Kesehatan
    • Tenaga Kesehatan
    • Angka Kematian Bayi
    • Angka Harapan Hidup
  9. Pendidikan
    • Pengeluaran Pemerintah untuk Sub-Sektor Pendidikan
    • Tingkat Buta Aksara
    • Tingkat Pendidikan
    • Sarana Pendidikan
    • Tingkat Partisipasi dan Melanjutkan Sekolah

Salah satu alat analisis yang biasa digunakan para ekonom Indonesia adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) yang dapat dibaca di blog ini dengan judul "Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia". Pengklasifikasian lapangan usaha memiliki sejarah panjang bermula dari :
  1. Versi 1930-an,
  2. Versi 1950-an oleh Simon Kuznets,
  3. Versi 1970-an oleh Bank Dunia, dan
  4. Versi Chenery-Syrquin.
Sedangkan Indonesia mulai mengklasifikasikan Lapangan Usaha secara resmi sejak tahun 1977 dengan dikeluarkannya KLUI 1977, diikuti dengan KLUI 1983, KLUI 1990, KLUI 1997, KLUI 2000 dan terakhir KLUI 2005.

Alat Analisis Indikator Ekonomi lainnya :

  • Pertumbuhan PDB Keseluruhan maupun Sektoral (Metode Sederhana, End to End, Regresi)
  • ICOR (Incremental Capital Output Ratio)
  • Tax Effort
  • Depedency Ratio (population)
  • Employment Elasticity
  • Kurva Lorentz
  • Koefisien Gini
  • dan alat analisis lainnya.


Indikator Makroekonomi Indonesia merupakan salah satu bahan ajar bagi mahasiswa/i S1 jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) atau Ekonomi Pembangunan, serta mahasiswa/i S2 Magister Studi Pembangunan jurusan Pembangunan Daerah (PD) dan Keuangan Daerah (KD), serta Magister Pembangunan Kota dan Desa (MPKD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar